agen online judi monopoly

agen judi online monopoly

Ahok Murka Dengan Anas Efendi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak bisa menahan murkanya kepada Wali Kota Anas Efendi. Penyebabnya, Anas dinilai ikut campur kasus sengketa lahan di kawasan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat dengan menerbitkan surat peringatan pembongkaran terhadap permukiman warga.

"Inikan kasus puluhan tahun, sertifikat baru jadi tahun 2000-an. Saya sudah telepon Wali Kota. Kamu enggak boleh ikut campur, kecuali yang kita mau pindahkan ada hubungan dengan normalisasi sungai atau kali. Kalau enggak, enggak boleh," kata Ahok di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Kamis (25/8).

Ahok menilai, dalam kasus ini Anas tidak bertindak sebagai aparatur negara. Menurutnya, Anas justru berlaku seperti jagoan pasar yang mengikuti keinginan salah satu pihak.

"Saya bilang, loe jadi centeng ya? Emang melaksanakan aturan?" kata Ahok.

Tak cuma itu, Ahok juga menilai Anas terlalu gegabah mengeluarkan surat peringatan penggusuran bagi warga Kelurahan Mangga Besar 1 itu. Menurutnya, meski pemilik tanah telah memiliki sertifikat bukan berarti bisa langsung main hakim sendiri.

Ahok mengakui, adanya aturan hukum yang memberikan wewenang kepada kepala daerah untuk mengeksekusi hasil inkrah pengadilan. Namun kasus di Jakarta Barat ini sedikit berbeda.

"Pertanyaan saya kenapa sih lu iseng amat, kayak centeng aja lu. Ngapain jadi centeng orang udah tinggal begitu lama. Makanya saya bilang tidak usah jadi centeng-centeng deh, walaupun ada aturannya. Usaha dong, nego. Adain kerohiman. Kan udah lama, duduk dong bersama," kata Ahok.

Ahok mengaku sempat kecolongan karena terlambat mengetahui kondisi ini. Bahkan dia mengungkapkan, informasi pertama diketahuinya melalui pemberitaan media.

Sambil becanda, Ahok bahkan menyatakan akan mengempesi perut Anas. "Jakarta begitu gede kenapa saya enggak tahu. Saya terima kasih sama media yang nulis, kita baca. Pak Pras (Prasetio Edi Marsudi) kan ke sana to, kita baca Pak Pras telepon. Makanya saya setop, kita kempesin tuh perut," kata Ahok sambil tertawa kecil.

"Tugas kita kan mengadministrasi keadilan sosial. Kalau tinggal tanah negara, kalau saya kasih rusun ke Anda adil enggak? enggak dong. Kalau kalian enggak mau pergi? Mau minta tanah negara enggak adil dong saya sama yang lain. Enak aja kamu dudukin tanah negara lalu dapat hak milik. Terus orang banjir dibiarin, terus orang enggak dapat dibiarin. Makanya kita mengadministrasi keadilan sosial," katanya.

Kegeraman Ahok kepada Anas semakin menjadi. Keesokan harinya Ahok mengancam akan mencopot Anas Efendi dari posisi Wali Kota Jakarta Barat. Menurut Ahok, seharusnya Anas menertibkan kawasan yang sejatinya milik Pemprov DKI Jakarta.

Ahok mengatakan, lebih baik Anas membersihkan kawasan Kota Tua dari pedagang kaki lima (PKL) bukan mementingkan kepentingan pribadi seseorang.

"Menurut saya, ngapain sih iseng gitu loh. Orang udah tentram bukannya didamaiin ngancem. Sedangkan inspeksi, semua enggak lu beresin, Kota Tua enggak lu beresin. Kalau enggak ada kasus, Glodok, Kota Tua lu diemin. Bantu orang, bos mana lu bantuin. Makanya enggak bener luh," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/8).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku telah meminta Anas agar tidak ikut campur. Sebagai pemerintah daerah seharusnya Anas memberikan jalan tengah bagi warga yang telah tinggal lama dengan pemilik tanah.

"Aku bilang enggak ada gusur menggusur, suruh mereka nego. Aku udah telepon ingetin dia (Anas)," tegasnya.
Ahok Murka Dengan Anas Efendi Ahok Murka Dengan Anas Efendi Reviewed by Unknown on 10:07 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.